PENERAPAN MODEL PENCEGAHAN DEPRESI POSTPARTUM-RATU DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI

PENERAPAN MODEL PENCEGAHAN DEPRESI POSTPARTUM-RATU DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai wujud tugas dan fungsi dosen dalam mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi salah satunya adalah Pengabdian kepada Masyarakat.

Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama diawali dengan melakukan survey dan pengambilan data ke lokasi mitra serta dinas terkait. Setelah melalui serangkaian proses diskusi maka ditetapkanlah bahwa di Puskesmas Putri Ayu akan dilakukan Kegiatan Pengabdian berupa Program Kemitraan Masyarakat dengan tema Penerapan Model Pencegahan Depresi Postpartum-Ratu di Puskesmas Putri Ayu Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi .

Puskesmas ini dipilih karena merupakan salah satu dari 2 Puskesmas Perawatan di Kota Jambi, puskesmas ini menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan khususnya dalam upaya promotif dan preventif melalui Pelayanan Antenatal Terpadu. Tahap ke-2 adalah sosialisasi model dengan pembentukan dan pelatihan kader yaitu 10 orang perawat yang dilakukan selama 3 hari (18-20 Juli 2019), dan tahap ke-3 dari kegiatan ini adalah penerapan model dengan memberikan edukasi kepada ibu hamil dan suami yang diberikan dalam 3 kali edukasi.

Model Pencegahan Depresi Postpartum-Ratu adalah produk disertasi Dr. Ns. Ratu Kusuma,S.Kep., M.Biomed yang merupakan Lulusan Doktor Keperawatan Maternitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Tahun 2017 sekaligus sebagai Ketua Pelaksana dan Pemateri. Sedangkan Ibu Tina Yuli Fatmawati, SKM., M.Kes sebagai anggota dan dibantu oleh beberapa mahasiswa STIKes Baiturrahim Jambi. Menurut Dr. Ratu Kusuma, sebelumnya, model ini sudah diterapkan di 6 Kecamatan di Kabupaten Kampar Provinsi Riau yaitu merupakan lokasi model ini pertama kali dikembangkan dan diterapkan.

Kegiatan pengabdian ini langsung dibuka oleh pimpinan Puskesmas Putri Ayu yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Marbawi selaku Ketua Tata Usaha. Dalam sambutannya,beliau mengatakan sangat mengapresiasi kepada Tim Pelaksana Kegiatan PKM yang telah memilih Puskesmas Putri Ayu sebagai Mitra dalam kegiatan ini, mengingat Model Pencegahan Depresi Postpartum-Ratu belum pernah dikenalkan di Provinsi Jambi dan berharap kepada perawat yang telah dilatih untuk dapat menerapkan langsung kepada ibu hamil dan suami dalam upaya mencegah terjadinya depresi baik pada masa kehamilan ataupun masa nifas. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua PPNI Provinsi Jambi sekaligus sebagai pemateri.Dr. Ns. Ratu Kusuma, S.Kep., M.Biomed dalam pemaparannya menyampaikan bahwa kegiatan PKM ini terselenggara atas Dana Hibah Pengabdian Masyarakat dari Kemenristek Dikti Tahun Ajaran 2018/2019. Beliau juga menyampaikan tujuan dilaksanakannya kegiatan PKM ini adalah Mensosialisasikan Model PencegahanDepresi Postpartum-Ratu kepada tenaga kesehatan khususnya perawat di PuseksmasrnPutri Ayu, sehingga nantinya dapat diterapkan langsung kepada ibu hamil danrnsuami melalui pemberian edukasi.

Tujuan akhirnya adalah mencegah terjadinya depresi mulai dari masa kehamilan hingga postpartum.
Model ini dikembangkan karena masih banyaknya ibu-ibu hamil yang menunjukkan gejala depresi pada masa perinatal seperti perasaan sedih, panik, cemas, takut, menangis tanpa sebab yang jelas, penurunan nafsu makan, penurunan libido, gangguan tidur, halusinasi bahkan munculnya pikiran mencederai diri sendiri, bayinya atau orang lain.

Jika depresi ini tidak teratasi, maka dapat berlanjut pada menjadi postpartum yang memberikan berdampak buruk bagi ibu, bayi bahkan kelurga, seperti ibu mengalami malnutrisi akibat penurunan nafsu makan, risiko persalinan prematur, melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari normal, cacat bahkan meninggal dalam kandungan. Sedangkan dampak depresi terhadap keluarga adalah risiko keretakan rumah tangga bahkan perceraian akibat suami panik, stress dan bingung menghadapi kondisi ibu. Oleh karena itu, Model ini perlu disosialisasikan dan diterapkan di Kota Jambi. Dalam disertasinya, Dr. Ratu Kusuma telah membuktikan bahwa model ini efektif menurunkan 60% kejadian depresi pada ibu postpartum di Provinsi Riau.

Dalam pemaparannya, Dr. Ratu Kusuma juga menyampaikan bahwa model ini berbeda dengan Kelas Ibu Hamil yang telah diselenggaran selama ini, salah satu keunggulan dari model ini adalah menghadirkan suami saat edukasi dilakukan. Artinya, ibu hamil dan suami sama-sama mendapatkan informasi yang sama dari perawat sehingga tidak ada salah persepsi antara ibu hamil dan suami tentang informasi yang disampaikan.Diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan. Ketika pengetahuan dan sikap berubah kearah lebih baik, maka diharapkan suami dapat memberikan support kepada ibu.

Dalam penyampaian, Dr. Ratu Kusuma menyampaikan bahwa salah satu faktor terbanyak penyebab depresi pada ibu perinatal adalah kurangnya support dari suami. Pada akhir pemaparannya, Dr. Ratu Kusuma berharap kepada perawat yang sudah dilatih untuk dapat menerapkan model ini dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya ibu perinatal dan suami dalam upaya mencegah terjadinya depresi perinatal.-https://www.youtube.com/watch?v=3muh9dUNt5E